- Alwi, Des (2005). Sejarah Maluku Banda Naira, Ternate, Tidore dan Ambon. Jakarta: Dian Rakyat.
Tuesday, June 18, 2013
Pernyataan Haria
Monday, June 17, 2013
Kapitan Pattimura
Thomas Matulessi lahir ditengah-tengah penderitaan rakyat Maluku yang ditindas oleh VOC, yaitu pada tanggal 8 Juni 1783 di Saparua dari seorang ayah yang bernama Frans Matulessi dan ibu bernama Fransina Silahoi.
Het Fort Duurstede - Saparua |
Tapi kekuasaan Inggris di tanah Maluku tidak bertahan lama, tahun 1803 Napoleon tertangkap dan Inggris harus mengembalikan Ambon, Haruku, Saparua, Banda dan kepulauan Maluku lainnya kepada Belanda sesuai dengan perjanjian yang dibuat oleh Inggris dan Belanda. Thomas Matulessi ketika itu sudah berumur 20 tahun.
Dengan kembalinya Belanda berkuasa di Maluku maka kembali lagi sistim pas jalan yang dimana rakyat tidak boleh berpergian semaunya dan perdagangan bebas dilarang,
Pada era itu Gubernur Jenderal Daendels memberi perintah supaya gubernur dan komandan militer untuk mengumpulkan pemuda untuk dikirim sebagai serdadu ke pulau Jawa dan kalau perlu dengan paksa. Banyak pemuda Maluku yang menolak hal itu karena mereka tidak mau meninggalkan keluarga dan tanah kelahiran mereka, Thomas Matulessi muda juga bersikap yang sama, mereka bersembunyi di hutan-hutan menghindar dari kejaran serdadu-serdadu Belanda.
Tahun 1808 di pantai kota Ambon tentara Inggris menghancurkan tentara Belanda, dan benteng Nieuw Victoria direbut. Ketika Gubernur Heukelvlugt tandatangan surat penyerahan di atas kapal Inggris meriampun dibunyikan, menyusul bunyi tembakan dari benteng Duurstede dan bendera Inggris dinaikkan.
Peta Fort Niuw Victoria - Ambonia |
Karir Thomas Matulessi di tentara Inggris tidak berlangsung lama karena di sebuah ruangan gedung parlemen di London jauh disana tampak utusan-utusan Belanda dan Inggris sedang menandatangani dokumen-dokumen penyerahan Maluku dari Inggris ke Belanda.
Dalam traktat London tersebut salah satunya mencantum bahwa Korp Batalyon 500 yang didirikan oleh Inggris tidak diserahkan kepada Belanda dan harus dibubarkan, karena Belanda tidak mau membayar ongkos ganti rugi pembentukan korp tersebut sebesar 50.000 poundsterling.
Fort Nieuw Victoria - Ambonia |
Begitu Residen Van Den Berg mewakili pemerintah Belanda menjadi Residen Saparua, perdagangan bebas dilarang, kerja rodi dijalankan lagi, transaksi perdagangan dilakukan dengan uang kertas dan kedudukan borgor bagi para mantan Korp Batalyon 500 tidak dianggap.
Akibat kebijasanaan tersebut rakyat resah dan benci dengan Belanda, khususnya para mantan Korp Batalyon 500.
Puncaknya ketika Gubernur Maluku Middelkoop menyuruh sekretarisnya mengeluarkan pengumuman di Ambonia yang berisikan bahwa : “Dalam jangka waktu tiga bulan semua bekas prajurit Inggris, penganggur dan orang asing tanpa pekerjaan atau tanpa surat keterangan dari kepala negeri harus mencari pekerjaan di kota Ambon atau masuk tentara Belanda atau pulang ke negeri masing-masing. Jika tidak mereka akan ditangkap dan diangkut ke Banda untuk dipekerjakan di kebun-kebun pala.”
Lalu pada 4 April 1817 siang di hutan Liang, Thomas Matulessi berbicara dengan kawan-kawannya mantan Korp Batalyon 500 untuk melakukan perlawanan kepada Belanda yang ditindaklanjuti dengan mengirim utusan kepada seluruh rakyat Maluku untuk mengadakan rencana pemberontakan.
Rencana tersebut disambut masyarakat dengan diadakan pertemuan di bukit Saniri negeri Tuhaha pada tanggal 14 Mei 1817, pertemuan itu merupakan musyawarah besar dari semua kapitan dari Saparua, Haruku, Nusalaut dan Seram yang dihadiri oleh :
- Anthone Rhebok (Korp Batalyon 500) dari Saparua;
- Philips Latumahina (Korp Batalyon 500) dari Paperu;
- Said Perintah dari Siri-Sori Islam;
- Lukas Arong Lisapaly dari Ihamahu;
- Slomon Patiwael Tiouw;
- Kapitan Hatipa Patty dari Haruku;
- Kapitan Maleita dari Booi;
- Hehanusa dari Titawaai;
- Kakirusi dari Porta;
- Kakerissa dari Rumahkaai;
- Pariama dari Tihulale;
- Kapitan Kakano Sahetappy dari Seram;
- Kapitan Paulus Tiahahu dari Abubu yang didampingi oleh anak perempuannya Martha Tiahahu.
Lalu Thomas membentangkan dadanya lalu menyuruh salah seorang untuk menikamnya. Mula-mula semua ragu-ragu, tapi kemudian seorang kapitan maju dan dengan sekuat tenaga menombak dadanya Thomas dengan tombak yang dibawa dia, tombak itu patah dua. Kemudian Thomas berkata : “Saya akan memimpin peperangan ini. Jika ada yang keberatan, silakan mengajukan nama pangulu lain.” Semua diam. Tiba-tiba Kapitan Paulus Tiahahu berteriak : "Pengulu perang, Thomas Matulessi....mari kita bersumpah akan patuh pada Thomas Matulessi, Kapitan Pattimura."
Het Fort Duurstede - Saparua |
Pemberontakan Kapitan Pattimura juga diikuti oleh pemberontakan rakyat Seit, Asilulu, Uring, Wakasisihu, dan Larike dibawah pimpinan Kapitan Ulupalu dari Seit dengan menyerang benteng Belanda di Larike. Dan pemberontakan di Hila yang menyebabkan Residen Burgraaf terbunuh.
Dalam penumpasan pemberontakan Kapitan Pattimura, pihak Belanda dibantu oleh putra mahkota Ternate, Pangeran Mohamad Zain (M.Zain) dengan membawa sekitar seribu orang Arafuru Ternate (Halmahera).
Kora Kora |
Tapi akibat penghianatan oleh Raja Booi, Kapitan Pattimura dapat ditangkap oleh Belanda pada tanggal 11 November 1817 di hutan antara Booi dan Haria. Ia ditangkap beserta kawan-kawannya yang diantaranya adalah Kapitan Anthone Rhebok, Raja Said Perintah dan Letnan Philips Latumahina.
Peta Fort Niuw Victoria - Ambonia |
Meskipun Pattimura sudah mati, tapi pemberontakan tetap berjalan terus. Pada 1829 pecah kembali pemberontakan dan juga di Seram terjadi beberapa pemberontakan dan selalu pemimpin pemberontakan tersebut digelari Kapitan Pattimura mengikuti jejak Pattimura yang dihukum mati itu. Nama Pattimura juga dipakai sebagai nama keluarga atau juga sebagai nama bayi laki-laki yang baru dilahirkan terutama di Seram Barat atau tempat terjadinya pemberontakan kecil melawan pemusnahan kebun-kebun cengkeh dan pala oleh Belanda yang di sebut hongi. Sejarah pemberontakan kecil-kecil ini tidak ditulis secara konkret tetapi hanya cerita dari mulut ke mulut sehingga ada yang berpendapat bahwa sosok Pattimura itu adalah beragama Islam. Itu karena cerita rakyat tadi itu, tetapi yang terjadi di Saparua itu adalah Kapitan Pattimura yang sebenarnya.
Daftar Pustaka :
- Alwi, Des (2005). Sejarah Maluku Banda Naira, Ternate, Tidore dan Ambon. Jakarta: Dian Rakyat.
- Nanulaita, I.O (1985). Kapitan Pattimura. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Inventarisasi Dan Dokumentasi Sejarah Nasional.
- http://home.iae.nl/users/arcengel/NedIndie/pattimuraengels.htm
Thursday, May 09, 2013
Our Deepest Fear
Our deepest fear is not that we are inadequate.
Our deepest fear is that we are powerful beyond measure.
It is our light, not our darkness that most frightens us.
Your playing small does not serve the world.
There is nothing enlightened about shrinking so that other people do not feel insecure around you.
We are all meant to shine as children.
It's not just in some of us; it's in everyone.
And as we let our own lights shine, we unconsciously give other people permission to do the same.
As we are liberated from our own fear, our presence automatically liberates others.
KETAKUTAN TERDALAM KITA
Daftar Pustaka :
- Marianne Williamson (1992). A Return To Love: Reflections on the Principles of A Course in Miracles.
- http://www.youtube.com/watch?v=Ybt8wXIahQU
Sunday, April 14, 2013
Time
There’s an opportune time to do things, a right time for everything on the earth :
- A right time for birth and another for death,
- A right time to plant and another to reap,
- A right time to kill and another to heal,
- A right time to destroy and another to construct,
- A right time to cry and another to laugh,
- A right time to lament and another to cheer,
- A right time to make love and another to abstain,
- A right time to embrace and another to part,
- A right time to search and another to count your losses,
- A right time to hold on and another to let go,
- A right time to rip out and another to mend,
- A right time to shut up and another to speak up,
- A right time to love and another to hate,
- A right time to wage war and another to make peace.
Whatever will be, is.
That’s how it always is with God.
Daftar Pustaka :
- The Message (Bible)
Tuesday, April 09, 2013
Cara Benar Kritik Orang
Kunci Kritik yang Berhasil: Seni Memberi Umpan Balik yang Efektif
Kritik adalah seni yang memerlukan sensitivitas dan kecakapan dalam penyampaiannya. Kunci dari kritik yang berhasil terletak pada esensi atau "jiwa" dari kritik itu sendiri. Kritik bukanlah sarana untuk melampiaskan emosi negatif seperti kebengisan atau kemarahan. Sebaliknya, kritik harus menjadi alat untuk membangun, memotivasi, dan membantu orang lain berkembang.
Tidak ada yang senang dikritik, terutama jika kritik disampaikan secara kasar atau tidak tepat. Namun, jika dilakukan dengan cara yang benar, kritik memiliki potensi untuk membawa perubahan positif dan memperkuat hubungan antarmanusia.
Prinsip Utama Kritik yang Efektif
Kritik yang berhasil bukan hanya tentang apa yang Anda katakan, tetapi juga bagaimana dan kapan Anda menyampaikannya. Berikut adalah tujuh langkah penting untuk memastikan kritik Anda efektif:
1. Jangan Pernah Mengkritik di Depan Umum
Kritik yang dilakukan di depan umum dapat mempermalukan dan melukai harga diri seseorang.
- Pastikan situasi benar-benar privat: tidak ada orang lain yang mendengar, tidak ada pintu yang terbuka, dan hindari nada suara yang keras.
- Prinsip ini mutlak untuk menjaga martabat orang yang Anda kritik dan menciptakan suasana yang kondusif untuk percakapan yang konstruktif.
2. Mulailah dengan Kata atau Pujian yang Baik
Pendekatan awal yang positif menciptakan suasana bersahabat dan mengurangi resistensi.
- Mulailah dengan memberikan apresiasi atau pengakuan atas hal-hal baik yang telah dilakukan.
- Ibaratnya, "ciumlah dia sebelum Anda menendangnya." Pendekatan ini membantu kritik diterima sebagai masukan yang membangun, bukan serangan.
3. Fokus pada Perbuatan, Bukan Orangnya
Kritik harus diarahkan pada tindakan atau perilaku tertentu, bukan menyerang pribadi seseorang.
- Hindari pernyataan yang bersifat personal atau menyinggung karakter.
- Fokuslah pada apa yang perlu diperbaiki, misalnya: "Laporan ini kurang mendetail" daripada "Kamu selalu ceroboh."
4. Berikan Solusi, Bukan Sekadar Masalah
Kritik tanpa solusi adalah setengah langkah yang tidak efektif.
- Ketika menunjukkan kesalahan, sertakan juga cara untuk memperbaikinya.
- Misalnya, jika Anda mengatakan bahwa pendekatan seseorang salah, jelaskan langkah alternatif yang lebih baik.
5. Mintalah Kerja Sama, Bukan Menuntut
Permintaan yang sopan akan menghasilkan respons yang lebih baik dibandingkan tuntutan yang memaksa.
- Gunakan bahasa yang mengundang partisipasi, seperti "Bagaimana jika kita mencoba cara ini bersama-sama?" daripada "Kamu harus melakukan ini."
- Permintaan menciptakan rasa tanggung jawab bersama, sedangkan tuntutan cenderung memicu resistensi.
6. Batasi Kritik untuk Satu Pelanggaran
Kritik yang menumpuk atau mengungkit masa lalu hanya akan memperburuk situasi.
- Kritik yang adil hanya dilakukan sekali untuk satu pelanggaran. Hindari mengulang-ulang poin yang sama, yang dapat membuat orang merasa tertekan atau tidak dihargai.
7. Akhiri dengan Perkataan yang Bersahabat
Penutup yang positif menciptakan kesan yang baik dan memperkuat hubungan.
- Akhiri percakapan dengan semangat kolaborasi, seperti: "Kita sudah menyelesaikan masalah ini. Mari kita bekerja bersama untuk hasil yang lebih baik."
- Hindari nada otoriter atau menggurui, seperti "Sekarang, perbaiki kesalahanmu."
Mengapa Kritik yang Tepat Sangat Penting?
Kritik yang dilakukan dengan benar tidak hanya memperbaiki kesalahan, tetapi juga memperkuat hubungan antarindividu. Dalam lingkungan kerja, kritik yang membangun dapat meningkatkan produktivitas, memperkuat rasa percaya diri, dan mendorong pertumbuhan pribadi serta profesional.
Namun, kritik yang salah penyampaiannya dapat merusak hubungan, menurunkan motivasi, dan menimbulkan konflik yang tidak perlu. Oleh karena itu, penting untuk mengingat bahwa kritik adalah seni, bukan sekadar tindakan spontan.
Kesimpulan: Membangun Melalui Kritik
Kritik yang efektif adalah bentuk komunikasi yang bertujuan untuk membangun, bukan meruntuhkan. Dengan mengikuti tujuh langkah di atas, Anda dapat memberikan kritik yang tidak hanya diterima dengan baik, tetapi juga menghasilkan dampak positif yang nyata. Kritik yang tepat tidak hanya memperbaiki kesalahan, tetapi juga menunjukkan kepedulian dan penghargaan terhadap orang yang Anda kritik.
Daftar Pustaka:
- Les Giblin, Skill With People
Wednesday, March 27, 2013
Citizenship
Do Your Share
Do: Be a good citizen and a good neighbor • Care about and pursue the common good • Be a volunteer — help your school and community be better, cleaner and safer • Protect the environment by conserving resources, reducing pollution, and cleaning up after yourself • Participate in making things better by voicing your opinion, voting, serving on committees, reporting wrongdoing and paying taxes
Respect Authority and the Law
Do: Play by the rules • Obey parents, teachers, coaches and others who have been given authority • Observe just laws • Honor and respect principles of democracy
Daftar Pustaka:
- "Six Pillars of Chracter" by Josephson Institute
Caring
Concern for Others
Do: Be compassionate and empathetic Be kind, loving, and considerate • Be thankful and express gratitude for what people do for you • Forgive others for their shortcomings
Don’t: Be mean, cruel or insensitive
Charity
Do: Be charitable and altruistic — give money, time, support, comfort without strings for the sake of making someone else’s life better, not for praise or gratitude • Help people in need
Daftar Pustaka:
- "Six Pillars of Chracter" by Josephson Institute
Perbedaan LUTHERAN dan CALVINISME
Lutheranisme dan Calvinisme adalah dua tradisi utama dalam Reformasi Protestan yang muncul pada abad ke-16. Meskipun keduanya berbagi bebera...
-
Tita = perintah, Waka = Jaga Titawak a = Perintah jaga. Bertolak dari perkataan ini, maka jelas dapatlah kami ceritakan sekeda...
-
Berikut adalah silsilah raja-raja Israel dan Yehuda yang tercatat dalam Alkitab. Setelah kerajaan Israel pecah menjadi dua (setelah pemerin...
-
Pertanyaan tentang mengapa orang Kristen harus pergi ke gereja adalah hal yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita bertanya...