Thursday, May 09, 2013

Our Deepest Fear


Our deepest fear is not that we are inadequate.
Our deepest fear is that we are powerful beyond measure.
It is our light, not our darkness that most frightens us.
Your playing small does not serve the world.
There is nothing enlightened about shrinking so that other people do not feel insecure around you.
We are all meant to shine as children.
It's not just in some of us; it's in everyone.
And as we let our own lights shine, we unconsciously give other people permission to do the same.
As we are liberated from our own fear, our presence automatically liberates others.


KETAKUTAN TERDALAM KITA

Ketakutan kita yang paling dalam bukanlah bahwa kita tidak memadai.
Ketakutan terdalam kita adalah bahwa kita sangat kuat di luar batas.
Adalah terang kita, bukan kegelapan kita yang paling menakutkan kita.
Bermain kecil Anda tidak melayani dunia.
Tidak ada yang tercerahkan tentang menyusut sehingga orang lain tidak merasa tidak aman di sekitar Anda.
Kita semua dimaksudkan untuk bersinar sebagai anak-anak.
Itu tidak hanya pada sebagian dari kita; ada di semua orang.
Dan ketika kita membiarkan lampu kita sendiri bersinar, tanpa sadar kita memberi izin kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Ketika kita terbebaskan dari ketakutan kita sendiri, kehadiran kita secara otomatis membebaskan orang lain.


Daftar Pustaka :
  • Marianne Williamson (1992). A Return To Love: Reflections on the Principles of A Course in Miracles.
  • http://www.youtube.com/watch?v=Ybt8wXIahQU

No comments:

Perbedaan LUTHERAN dan CALVINISME

Lutheranisme dan Calvinisme adalah dua tradisi utama dalam Reformasi Protestan yang muncul pada abad ke-16. Meskipun keduanya berbagi bebera...