Tuesday, April 21, 2020

Perjanjian Abraham

Perjanjian Abraham: Janji Allah yang Kekal dan Tanpa Syarat

Perjanjian Abraham adalah salah satu perjanjian paling penting dalam Alkitab, yang menunjukkan kehendak Allah untuk mengkhususkan satu kaum bagi diri-Nya dengan tujuan menyatakan kasih dan rencana penebusan-Nya bagi seluruh dunia. Perjanjian ini bersifat tanpa syarat (unconditional covenant), artinya janji-janji Allah tidak bergantung pada ketaatan Abraham, tetapi sepenuhnya berdasarkan kehendak dan kesetiaan Allah sendiri.

Allah berfirman kepada Abraham:
"Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat" (Kejadian 12:1-3).


Ciri-Ciri Utama Perjanjian Abraham

  1. Perjanjian Tanpa Kondisi
    Allah sendiri yang menetapkan perjanjian ini, tanpa syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh Abraham. Janji Allah sepenuhnya bergantung pada kesetiaan-Nya, bukan pada tindakan manusia. Ini menunjukkan bahwa perjanjian ini berdasar pada kasih karunia Allah yang sempurna dan kekal.

  2. Perjanjian Harafiah
    Janji yang diberikan kepada Abraham bersifat nyata dan literal, bukan kiasan. Contohnya, tanah yang dijanjikan kepada keturunannya benar-benar menunjuk pada wilayah geografis tertentu. Dalam Kejadian 15:18-21, Allah merinci batas-batas tanah yang akan diberikan kepada keturunan Abraham, yang mencakup wilayah dari sungai Mesir hingga sungai besar, yakni Sungai Efrat.

  3. Perjanjian Kekal
    Perjanjian ini bersifat kekal dan tidak akan dibatalkan. Meski bangsa Israel sering kali jatuh dalam dosa dan ketidaktaatan, janji Allah tetap berlaku. Hal ini ditegaskan dalam banyak bagian Alkitab bahwa Allah setia menjaga perjanjian-Nya.
    "Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu" (Kejadian 17:7).


Isi Perjanjian Abraham

  1. Tanah
    Allah menjanjikan tanah Kanaan sebagai milik pusaka Abraham dan keturunannya. Tanah ini melambangkan tempat kediaman yang Allah siapkan untuk umat pilihan-Nya.
    "Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini, yakni seluruh tanah Kanaan, menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka" (Kejadian 17:8).

  2. Keturunan
    Allah menjanjikan kepada Abraham keturunan yang tak terhitung banyaknya, meskipun pada saat itu Abraham dan istrinya Sara belum memiliki anak. Janji ini digenapi dalam bangsa Israel yang berasal dari garis keturunan Abraham.
    "Aku akan membuat keturunanmu seperti debu tanah banyaknya; sehingga, jika ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmu pun akan dapat dihitung juga" (Kejadian 13:16).

  3. Berkat
    Abraham diberkati oleh Allah, dan melalui Abraham, berkat itu akan mengalir kepada seluruh bangsa di dunia. Berkat ini mencapai puncaknya dalam kedatangan Yesus Kristus, Sang Juruselamat, yang lahir dari keturunan Abraham.
    "Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat" (Kejadian 12:2).

  4. Penebusan
    Janji Allah kepada Abraham mencakup penebusan umat manusia. Melalui garis keturunan Abraham, datanglah Yesus Kristus, yang membawa keselamatan dan penggenapan rencana Allah untuk menebus dosa dunia.
    "Olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat" (Kejadian 12:3).


Makna Perjanjian Abraham bagi Kita Saat Ini

Perjanjian Abraham memiliki makna yang abadi karena menunjukkan bahwa Allah setia kepada janji-Nya. Melalui perjanjian ini, kita melihat rencana besar Allah untuk menyelamatkan dunia melalui Yesus Kristus. Sebagai orang percaya, kita adalah bagian dari penggenapan janji ini karena melalui iman kepada Kristus, kita menjadi anak-anak Abraham secara rohani (Galatia 3:7).

Paulus menulis:
"Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu" (Galatia 3:9).


KESIMPULAN

Perjanjian Abraham adalah perjanjian yang tidak hanya mencakup berkat secara fisik tetapi juga berkat rohani yang kekal melalui Yesus Kristus. Perjanjian ini mengingatkan kita bahwa Allah selalu setia pada janji-Nya dan kasih karunia-Nya melampaui batasan waktu. Kita dipanggil untuk hidup dalam iman seperti Abraham, yang percaya kepada Allah meskipun janji itu belum terlihat nyata.


Daftar Pustaka:

  • Kejadian 12:1-3
  • Kejadian 13:16
  • Kejadian 17:7-8
  • Galatia 3:7-9

1 comment:

gardellqueen said...

Casino Tycoon Casino Online Review India
Casino Tycoon is a 출장안마 high-quality 구리 출장안마 online 구리 출장샵 casino that lets you bet on games with a high quality site platform. The mobile casino provides a rich 제천 출장안마 user 제주도 출장마사지 interface that

Cara MENEGUR orang berdasarkan Alkitab

Menegur seseorang menurut prinsip Alkitab harus dilakukan dengan kasih, hikmat, dan tujuan untuk membangun, bukan untuk menghancurkan . Beri...