Tuesday, April 21, 2020

Tujuan Manusia Diciptakan

Tujuan Hidup Sebelum Jatuh dalam Dosa

Allah menciptakan manusia dengan tujuan yang indah dan sempurna, sesuai dengan rencana-Nya yang mulia. Sebelum kejatuhan manusia dalam dosa, tujuan hidup mereka sangat jelas dan terarah, yang meliputi:

  1. Persekutuan dengan Allah
    Sejak penciptaan, Allah merencanakan agar manusia hidup dalam persekutuan yang erat dengan-Nya. Dalam Kejadian 3:8, kita dapat melihat bagaimana Tuhan berjalan bersama-sama dengan manusia di taman Eden, menikmati kebersamaan yang intim. Persekutuan dengan Allah adalah tujuan utama hidup manusia, yang memberikan damai sejahtera dan sukacita sejati.

  2. Relasi dengan Sesama
    Manusia diciptakan bukan hanya untuk berhubungan dengan Allah, tetapi juga untuk hidup dalam hubungan yang harmonis dengan sesama. Dalam Kejadian 2:18, Allah berfirman bahwa tidak baik bagi manusia itu seorang diri, maka Dia menciptakan seorang penolong yang sepadan. Relasi antar manusia adalah bagian penting dari rencana Allah untuk hidup yang penuh kasih dan saling mendukung.

  3. Bekerja
    Pekerjaan adalah bagian dari mandat Allah kepada manusia. Allah memberkati manusia dengan kemampuan untuk bekerja dan mengelola bumi. Dalam Kejadian 2:15, Allah menempatkan Adam di taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Bekerja bukan hanya tentang mencari nafkah, tetapi juga merupakan cara untuk memuliakan Allah dan memenuhi panggilan-Nya.

  4. Menguasai Bumi
    Allah memberikan manusia kuasa untuk menguasai bumi dan segala isinya. Dalam Kejadian 1:28, Allah memberikan perintah kepada manusia untuk beranak cucu dan memenuhi bumi, serta menguasai segala makhluk hidup di bumi ini. Penguasaan ini merupakan bentuk tanggung jawab dan mandat dari Allah untuk menjaga dan merawat ciptaan-Nya.


Tujuan Hidup Setelah Jatuh dalam Dosa

Setelah manusia jatuh dalam dosa, tujuan hidup tidak berubah secara mendasar, tetapi tujuan tersebut menjadi lebih terarah melalui pengajaran dan penebusan yang dilakukan oleh Allah. Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, kita dapat melihat berbagai pemahaman mengenai tujuan hidup setelah kejatuhan manusia.

Perjanjian Lama:

  1. Menurut Salomo

    • Takutlah kepada Allah: Takut kepada Allah bukan berarti ketakutan yang mengerikan, tetapi penghormatan yang mendalam terhadap Allah, yang tercermin dalam cara hidup kita. Salomo mengajarkan bahwa hidup yang bijaksana dimulai dengan penghormatan kepada Allah.
    • Berpegang kepada Perintah-Perintah Allah: Salomo menekankan bahwa kita harus hidup menurut perintah Allah, karena kita akan berdiri di hadapan-Nya untuk dihakimi.
      Ayat Pendukung: Pengkhotbah 12:13-14
  2. Menurut Daud

    • Bersekutu dengan Allah: Daud sering kali menyatakan pentingnya bersekutu dengan Allah, mencari-Nya dan merasakan kedekatan-Nya dalam setiap aspek hidup.
    • Menjadi Sama dengan Kristus: Tujuan hidup yang lebih tinggi adalah menjadi serupa dengan Kristus, memiliki hati yang taat dan hidup yang mencerminkan karakter Allah.
      Ayat Pendukung: Mazmur 17:15, 1 Yohanes 3:2
  3. Menurut Asaf

    • Hubungan dengan Allah: Asaf menyatakan bahwa meskipun segala sesuatu dapat berlalu, yang terpenting adalah hubungan kita dengan Allah, karena itulah yang memberi kita kedamaian yang sejati.
      Ayat Pendukung: Mazmur 73:28
  4. Menurut Yesaya

    • Untuk Mengagungkan Allah: Dalam kehidupan yang diperbaharui, tujuan utama adalah untuk mengagungkan Allah melalui hidup yang memuliakan-Nya dalam segala hal.
      Ayat Pendukung: Yesaya 43:7

Perjanjian Baru:

  1. Menurut Paulus
    • Percaya kepada Kristus: Setelah kejatuhan manusia dalam dosa, satu-satunya jalan menuju pemulihan adalah melalui iman kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Percaya kepada Kristus adalah tujuan hidup yang utama dalam hidup orang percaya.
    • Dibenarkan oleh Allah melalui Iman kepada Kristus: Melalui iman kepada Kristus, kita dibenarkan di hadapan Allah. Ini adalah anugerah Allah yang membebaskan kita dari hukuman dosa.
    • Hidup Serupa dengan Kristus: Paulus mengajarkan bahwa hidup Kristen yang sejati adalah hidup yang serupa dengan Kristus, meskipun itu mungkin melibatkan penderitaan, karena penderitaan bersama Kristus membawa kemuliaan.
      Ayat Pendukung: Filipi 3:9-10, 2 Timotius 3:12

KESIMPULAN

Tujuan hidup manusia sejak awal adalah untuk hidup dalam persekutuan dengan Allah, relasi yang harmonis dengan sesama, bekerja untuk memuliakan Allah, dan menguasai bumi. Namun, setelah jatuh dalam dosa, melalui Yesus Kristus, kita dipanggil untuk hidup sesuai dengan tujuan yang lebih tinggi: untuk mengagungkan Allah, menjadi serupa dengan Kristus, dan hidup dalam takut akan Tuhan. Semua ini hanya dapat tercapai melalui iman kepada Kristus dan kuasa Roh Kudus yang bekerja dalam hidup kita.


Daftar Pustaka

  • Kejadian 1:28
  • Kejadian 2:18
  • Kejadian 2:15
  • Pengkhotbah 12:13-14
  • Mazmur 17:15
  • 1 Yohanes 3:2
  • Mazmur 73:28
  • Yesaya 43:7
  • Filipi 3:9-10
  • 2 Timotius 3:12

No comments:

Perbedaan LUTHERAN dan CALVINISME

Lutheranisme dan Calvinisme adalah dua tradisi utama dalam Reformasi Protestan yang muncul pada abad ke-16. Meskipun keduanya berbagi bebera...