Thursday, February 08, 2024

Perbedaan Lutheranisme - Calvinisme - Arminianisme

“For whom he did foreknow, he also did predestinate to be conformed to the image of his Son, that he might be the firstborn among many brethren.” 
Romans 8:29 (KJV)


Silakan klik gambarnya kalau melihat lebih jelas

1. Kehendak Manusia/Kehendak Bebas

  • Lutheranisme:
    Manusia memiliki kehendak bebas untuk memilih atau menolak Injil dalam pengertian eksternal, tetapi dosa asal mengikat kehendak manusia sehingga tidak dapat benar-benar percaya tanpa karunia Allah.
    Kunci: Kehendak terbatas oleh dosa, iman adalah karunia Allah.

  • Calvinisme:
    Kehendak manusia dalam hal keselamatan telah sepenuhnya dilumpuhkan oleh dosa asal. Hanya mereka yang dipilih oleh Allah yang mampu percaya, karena Roh Kudus bekerja secara efektif dalam hati mereka.
    Kunci: Kehendak manusia tidak berfungsi tanpa pemilihan ilahi.

  • Arminianisme:
    Manusia memiliki kehendak bebas yang dipulihkan oleh anugerah pra-penyelamatan (prevenient grace) yang diberikan kepada semua orang. Keputusan untuk percaya atau menolak Kristus sepenuhnya terletak pada manusia.
    Kunci: Kehendak bebas memungkinkan respons terhadap Injil.


2. Doktrin Pemilihan/Predestinasi

  • Lutheranisme:
    Allah memilih beberapa orang untuk keselamatan (pemilihan bersyarat) tetapi tidak menentukan siapa yang binasa. Keselamatan ditawarkan kepada semua orang, tetapi hanya mereka yang menerima yang diselamatkan.
    Kunci: Pemilihan untuk keselamatan, penekanan pada panggilan umum.

  • Calvinisme:
    Menganut predestinasi ganda. Allah memilih beberapa untuk keselamatan dan beberapa untuk kebinasaan sebelum dunia dijadikan. Pemilihan ini bersifat mutlak dan tidak bergantung pada tindakan manusia.
    Kunci: Pemilihan mutlak, predestinasi ganda.

  • Arminianisme:
    Pemilihan bersyarat. Allah memilih berdasarkan pengetahuan-Nya tentang siapa yang akan percaya. Semua orang diberikan kesempatan yang sama untuk diselamatkan.
    Kunci: Pemilihan tergantung pada respons iman.


3. Pembenaran/Penebusan

  • Lutheranisme:
    Pembenaran adalah pemberian cuma-cuma Allah melalui iman kepada Kristus. Manusia tidak dapat memperoleh pembenaran melalui perbuatan baik; hanya oleh kasih karunia Allah.
    Kunci: Iman sebagai sarana menerima pembenaran.

  • Calvinisme:
    Pembenaran adalah karya Allah yang diberikan kepada mereka yang telah dipilih. Iman, sebagai sarana pembenaran, adalah karunia Allah yang diberikan kepada orang-orang pilihan.
    Kunci: Pembenaran hanya bagi yang dipilih.

  • Arminianisme:
    Pembenaran adalah hasil dari iman sejati kepada Yesus Kristus, yang merupakan respons manusia terhadap anugerah Allah.
    Kunci: Pembenaran tergantung pada iman manusia.


4. Pekerjaan Roh Kudus/Anugerah Keselamatan

  • Lutheranisme:
    Roh Kudus bekerja untuk menanamkan iman dan memperbarui kehidupan melalui firman dan sakramen. Semua yang percaya adalah hasil dari pekerjaan Roh Kudus.
    Kunci: Roh Kudus bekerja melalui sarana anugerah.

  • Calvinisme:
    Roh Kudus bekerja secara efektif hanya dalam hati orang-orang pilihan untuk memastikan mereka datang kepada Kristus dan bertahan dalam iman.
    Kunci: Roh Kudus hanya bekerja pada orang pilihan.

  • Arminianisme:
    Roh Kudus bekerja dalam hati semua orang untuk menawarkan anugerah keselamatan. Namun, manusia bebas untuk menolak pekerjaan Roh Kudus.
    Kunci: Roh Kudus bekerja pada semua, tetapi tidak memaksa.


5. Perlindungan

  • Lutheranisme:
    Orang percaya dilindungi oleh kasih karunia Allah dan dapat bertahan dalam iman jika tetap setia. Namun, ada kemungkinan jatuh dari kasih karunia jika iman ditinggalkan.
    Kunci: Keselamatan tergantung pada ketekunan dalam iman.

  • Calvinisme:
    Orang pilihan tidak mungkin kehilangan keselamatan mereka, karena Allah menjaga mereka hingga akhir. Ketekunan orang percaya adalah bukti pemilihan mereka.
    Kunci: Keselamatan terjamin bagi yang dipilih.

  • Arminianisme:
    Orang percaya dapat kehilangan keselamatan jika mereka meninggalkan iman atau hidup dalam dosa terus-menerus.
    Kunci: Keselamatan dapat hilang jika tidak setia.

Daftar Pustaka :

Teologi "Arminianisme" Penolakan Dari Seorang Pendeta Yang Belajar Doktrin Calvinisme

Arminianisme adalah sistem teologi yang berasal dari pemikiran Jacobus Arminius, seorang teolog Protestan Belanda yang hidup pada abad ke-16. Teologi ini berkembang sebagai tanggapan terhadap ajaran Calvinisme yang dianggap Arminius terlalu menekankan pada predestinasi dan pilihan ilahi yang tidak memperhitungkan peran kehendak bebas manusia (free will).

Salah satu inti dari teologi Arminianisme adalah bahwa kehendak manusia memiliki peran dalam menerima atau menolak keselamatan yang ditawarkan oleh Allah. Berbeda dengan poin-poin TULIP Calvinisme, teologi Arminianisme menekankan pada kebebasan manusia untuk merespons anugerah Allah dan menolak pandangan bahwa penebusan terbatas hanya untuk sebagian orang yang dipilih secara khusus.

Beberapa poin kunci dalam teologi Arminianisme antara lain:

1. Kehendak Bebas
Arminianisme mengajarkan bahwa manusia memiliki kehendak bebas untuk menerima atau menolak tawaran anugerah dan keselamatan Allah. Hal ini berbeda dengan konsep korupsi total dalam Calvinisme yang menyatakan bahwa manusia dalam keadaan korup dan tidak memiliki kemampuan bebas untuk mencari Allah.

2. Keselamatan untuk Semua
Arminianisme menekankan bahwa keselamatan ditawarkan kepada seluruh umat manusia dan bahwa Allah menghendaki agar semua orang diselamatkan. Hal ini bertentangan dengan konsep penebusan terbatas dalam Calvinisme.

3. Keselamatan yang Dapat Hilang
Arminianisme mengajarkan bahwa keselamatan dapat hilang jika seseorang secara sadar memilih untuk meninggalkan iman atau menolak anugerah Allah. Hal ini berbeda dengan pandangan Calvinisme mengenai "perseverance of the saints" bahwa orang yang telah ditebus tidak akan kehilangan keselamatannya.

4. Kehendak Allah dan Manusia
Arminianisme menekankan bahwa kehendak manusia dapat bekerja bersama dengan kehendak Allah dalam pertemuan yang bersifat saling mempengaruhi. Hal ini mencerminkan penolakan terhadap pandangan Calvinisme mengenai predestinasi yang mutlak dan tidak memperhitungkan peran kehendak manusia.

Teologi Arminianisme telah mempengaruhi beragam aliran teologi dalam tradisi Protestan, dan perdebatan antara Calvinisme dan Arminianisme telah menjadi topik diskusi yang menarik dalam sejarah teologi Kristen. Sebagian besar denominasi Kristen memiliki pandangan unik terhadap masalah ini, dan banyak cendekiawan dan teolog Kristen yang mempelajari dan mengembangkan teologi berdasarkan paham Arminianisme.

"TULIP" 5 Poin Calvinisme


John Calvin adalah seorang teolog Reformasi terkenal pada abad ke-16 yang menonjolkan konsep pemilihan ilahi, kasih karunia, dan kedaulatan Allah. Karyanya yang paling terkenal adalah "Institusi Agama Kristen" dan kontribusinya membentuk teologi Calvinis yang menekankan kedaulatan ilahi dalam keselamatan manusia. Calvin juga memainkan peran kunci dalam penyebaran teologi Reformasi di Eropa. Konsep pemahaman Calvin yang terkenal adalah TULIP, yang merupakan akronim untuk Total depravity, Unconditional election, Limited atonement, Irresistible grace, Perseverance of the saints. Kelima poin ini merupakan ringkasan doktrin Calvinisme yang dijelaskan dalam Perjanjian Dordrecht yang disusun sebagai tanggapan terhadap teologi Arminianisme.

1. T - Total Depravity (Korupsi Total)
Arti dari Total Depravity adalah bahwa manusia lahir dalam keadaan berdosa dan korupsi total sebagai akibat dari dosa Adam. Sebagai hasilnya, manusia tidak memiliki kemampuan bebas untuk memilih Allah tanpa campur tangan-Nya.

2. U - Unconditional Election (Pilihan Tak Bersyarat)
Unconditional Election mengajarkan bahwa sejak sebelum penciptaan, Allah telah memilih sebagian orang untuk ditebus dan diselamatkan-Nya, tidak berdasarkan apapun yang ada dalam diri mereka, tetapi semata-mata berdasarkan kehendak-Nya sendiri.

3. L - Limited Atonement (Penebusan Terbatas)
Limited Atonement menyatakan bahwa kematian Kristus hanya untuk orang-orang yang dipilih oleh Allah, dan penebusan-Nya tidak untuk seluruh umat manusia.

4. I - Irresistible Grace (Anugerah yang Tak Terhindarkan)
Irresistible Grace mengajarkan bahwa orang-orang yang telah dipilih oleh Allah tidak akan dapat menolak panggilan-Nya. Ketika Allah memberikan anugerah-Nya kepada orang-orang ini, mereka akan pasti menerima keselamatan.

5. P - Perseverance of the Saints (Kepastian Keselamatan Orang-orang Kudus)
Perseverance of the Saints berbicara tentang keyakinan bahwa orang yang telah dipilih oleh Allah dan ditebus oleh Kristus akan tetap bertahan dalam iman dan tidak akan jatuh dari keselamatan-Nya.

Teologi TULIP Calvinisme menjadi topik perdebatan yang panas di kalangan teolog dan umat Kristen, terutama karena perbedaan pandangan dengan teologi Arminianisme yang menekankan kebebasan manusia dalam merespons anugerah Allah.

Perbedaan LUTHERAN dan CALVINISME

Lutheranisme dan Calvinisme adalah dua tradisi utama dalam Reformasi Protestan yang muncul pada abad ke-16. Meskipun keduanya berbagi bebera...