Doa Bapa Kami, atau "The Lord's Prayer" merupakan doa yang diajarkan Yesus kepada murid-murid-Nya, dicatat dalam Matius 6:9-13 dan Lukas 11:2-4. Doa ini muncul dalam konteks khotbah Yesus tentang doa yang benar, menghindari kemunafikan dan repetisi kosong dalam doa.
Doa Bapa Kami memiliki akar yang kuat dalam tradisi Yahudi, mencerminkan doa dan pola pikir yang berkembang dalam budaya religius Yahudi pada zaman Yesus, khususnya doa pagi dan malam yang biasa dilakukan, tetapi diperbarui oleh Yesus dengan fokus pada hubungan Allah sebagai Bapa yang dekat. Frasa-frasanya menggabungkan unsur pengakuan, permohonan, dan penyerahan diri kepada kehendak Allah.
Akar dalam Doa Yahudi Tradisional
- Kedusha: Bagian dari doa Amidah (doa berdiri), yang memuliakan kekudusan nama Allah, paralel dengan "Dikuduskanlah nama-Mu" (Matius 6:9).
- Shema Israel: Doa inti Yahudi yang menekankan penyembahan kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan, memiliki resonansi dengan penyerahan dalam Doa Bapa Kami.
- Kaddish: Doa Yahudi yang memohon agar nama Allah dimuliakan dan Kerajaan-Nya datang, mirip dengan permohonan "Datanglah Kerajaan-Mu."
Dalam sejarah Gereja, Doa Bapak Kami menjadi doa inti liturgi Kristen, digunakan sejak Gereja mula-mula dalam ibadah komunitas. Hingga kini, Doa Bapa Kami tetap menjadi simbol persatuan iman Kristen di seluruh dunia.
Penafsiran teologis atas Doa Bapa Kami menunjukkan bagaimana doa ini mencerminkan prinsip-prinsip dasar iman Kristen. Setiap bagian memiliki makna teologis yang mendalam, didukung oleh ayat-ayat Alkitab lain. Berikut adalah penafsiran teologi doa ini:
1. “Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu”
- Teologi: Pengakuan Allah sebagai Bapa adalah inti hubungan kita dengan-Nya. Allah adalah pribadi yang intim, namun tetap kudus dan transenden.
- Ayat Terkait:
- Roma 8:15: "Kita telah menerima roh yang menjadikan kita anak Allah, dan oleh Roh itu kita berseru: 'Abba, ya Bapa!'"
- Yesaya 6:3: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"
- Makna Teologis: Doa dimulai dengan penghormatan kepada Allah sebagai Bapa yang mahakudus, menekankan kasih dan keagungan-Nya.
2. “Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga”
- Teologi: Ini adalah doa untuk hadirnya pemerintahan Allah secara sempurna di dunia, mencakup kebenaran, kedamaian, dan keadilan.
- Ayat Terkait:
- Matius 4:17: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
- Roma 14:17: "Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus."
- Makna Teologis: Permohonan ini menunjukkan kerinduan untuk hidup dalam kehendak Allah, menantikan pemulihan akhir zaman.
3. “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya”
- Teologi: Doa ini menegaskan bahwa Allah adalah penyedia kebutuhan jasmani dan rohani kita.
- Ayat Terkait:
- Mazmur 104:27-28: "Semua menantikan Engkau, supaya diberikan makanan pada waktunya."
- Matius 4:4: "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
- Makna Teologis: Doa ini mencerminkan ketergantungan umat manusia kepada Allah, baik secara fisik maupun spiritual.
4. “Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”
- Teologi: Pengampunan adalah inti Injil, yang diberikan Allah melalui Yesus Kristus. Namun, umat Allah juga dipanggil untuk mengampuni sesama.
- Ayat Terkait:
- Kolose 3:13: "Sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian."
- Efesus 1:7: "Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa."
- Makna Teologis: Doa ini menegaskan pentingnya pengampunan sebagai bukti kasih Allah dan panggilan hidup orang percaya.
5. “Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat”
- Teologi: Permohonan ini mengungkapkan kelemahan manusia dan perlunya perlindungan Allah dari godaan dan kuasa Iblis.
- Ayat Terkait:
- Yakobus 1:13: "Allah tidak mencobai siapa pun."
- 1 Korintus 10:13: "Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu."
- Makna Teologis: Doa ini menekankan bahwa Allah adalah pelindung kita, dan hanya dengan kekuatan-Nya kita dapat melawan godaan.
6. “Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin”
- Teologi: Penutup ini mengakui supremasi Allah sebagai penguasa abadi yang layak menerima segala penghormatan.
- Ayat Terkait:
- Mazmur 145:13: "Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad."
- Wahyu 5:13: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba adalah puji-pujian, hormat, dan kemuliaan."
- Makna Teologis: Doa ini mengajarkan bahwa segala sesuatu berpusat pada Allah yang memerintah untuk selama-lamanya.
Kesimpulan Teologis
Doa Bapa Kami adalah inti pengajaran Yesus tentang hubungan umat manusia dengan Allah. Doa ini mencerminkan:
- Keintiman: Allah sebagai Bapa yang dekat dengan umat-Nya.
- Keagungan: Allah yang kudus dan berkuasa.
- Ketergantungan: Semua kebutuhan kita berasal dari Allah.
- Pengampunan: Dasar hubungan kita dengan Allah dan sesama.
- Perlindungan: Allah adalah pembela umat-Nya dari segala kejahatan.
- Penyembahan: Segala kemuliaan hanya bagi Allah.
Doa ini adalah kerangka teologi yang lengkap, mengarahkan hati kita kepada Allah sebagai pusat kehidupan iman.
No comments:
Post a Comment