1. Pandangan tentang Predestinasi
Lutheran: Mengakui predestinasi (penentuan Allah), tetapi lebih menekankan kasih Allah yang universal. Lutheran percaya bahwa Allah menginginkan semua orang diselamatkan, tetapi keselamatan tergantung pada respons iman manusia.
Calvinisme: Mengajarkan doktrin predestinasi yang lebih ketat, yaitu "Predestinasi Ganda". Menurut John Calvin, Allah telah menetapkan siapa yang akan diselamatkan (orang pilihan) dan siapa yang akan dihukum.
2. Sakramen
Lutheran: Menganggap sakramen, seperti Baptisan dan Perjamuan Kudus, sebagai sarana kasih karunia. Dalam Perjamuan Kudus, Lutheran percaya pada "kehadiran nyata" tubuh dan darah Kristus bersama roti dan anggur (doktrin konsubstansiasi).
Calvinisme: Memandang sakramen lebih simbolis, meskipun tetap memiliki makna spiritual. Dalam Perjamuan Kudus, Calvin menekankan "kehadiran rohani" Kristus, bukan fisik.
3. Kedaulatan Allah dan Kehendak Bebas
Lutheran: Menyeimbangkan antara kedaulatan Allah dan tanggung jawab manusia. Lutheran percaya bahwa manusia memiliki kehendak bebas untuk menerima atau menolak keselamatan.
Calvinisme: Menekankan kedaulatan Allah secara mutlak. Calvinis percaya bahwa keselamatan sepenuhnya adalah anugerah Allah, tanpa kontribusi kehendak bebas manusia.
4. Gereja dan Pemerintahan
Lutheran: Cenderung memiliki struktur gereja yang hierarkis, seperti dalam tradisi Katolik, meskipun lebih sederhana.
Calvinisme: Mempraktikkan sistem pemerintahan gereja yang lebih demokratis, seperti Presbiterianisme, dengan penekanan pada kepemimpinan para penatua.
5. Gaya Ibadah
Lutheran: Gaya ibadahnya lebih liturgis dan mendekati tradisi Katolik, dengan penghormatan pada musik dan seni dalam kebaktian.
Calvinisme: Ibadahnya cenderung lebih sederhana, dengan fokus pada pengajaran Alkitab dan sering kali menghindari elemen yang dianggap tidak alkitabiah, seperti penggunaan ikon atau musik berlebihan.
6. Penekanan Doktrinal
Lutheran: Menekankan doktrin "sola fide" (iman saja) dan "sola gratia" (anugerah saja) sebagai dasar keselamatan.
Calvinisme: Lebih dikenal dengan "lima poin Calvinisme" (TULIP), yaitu Total depravity (kerusakan total), Unconditional election (pemilihan tanpa syarat), Limited atonement (penebusan terbatas), Irresistible grace (anugerah tak dapat ditolak), dan Perseverance of the saints (ketekunan orang-orang kudus).
No comments:
Post a Comment