1. Periksa Motif Hati
- Sebelum menegur, pastikan hati Anda bersih dari kesombongan atau niat buruk.
- Ayat Matius 7:3-5 :“Keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar dari mata saudaramu.”
- Prinsip: Introspeksi diri agar teguran dilakukan dengan rendah hati, bukan untuk menghakimi.
2. Bicara Secara Pribadi
- Jika seseorang bersalah, dekati mereka secara pribadi terlebih dahulu untuk menghindari mempermalukan mereka di depan umum.
- Ayat Matius 18:15 :“Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata.”
- Prinsip: Teguran pribadi menunjukkan penghormatan dan kasih kepada orang yang ditegur.
3. Gunakan Kasih Sebagai Dasar
- Teguran harus dilakukan dengan penuh kasih dan tujuan membangun.
- Ayat Efesus 4:15 :“Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih, kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus.”
- Prinsip: Teguran yang keras tanpa kasih cenderung melukai daripada memperbaiki.
4. Gunakan Kata-kata yang Lemah Lembut
- Teguran yang kasar dapat memperburuk situasi. Gunakan kata-kata lembut untuk meredakan emosi.
- Ayat Amsal 15:11:“Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.”
- Prinsip: Kata-kata yang bijak dan lembut lebih efektif untuk menyentuh hati seseorang.
5. Bawa Saksi Jika Diperlukan
- Jika orang tersebut tidak mau mendengar teguran pribadi, bawalah satu atau dua saksi untuk menguatkan kesaksian Anda.
- Ayat Matius 18:16 :“Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu diteguhkan.”
- Prinsip: Langkah ini menunjukkan keadilan dan kehati-hatian dalam menangani masalah.
6. Libatkan Jemaat Jika Perlu
- Jika orang tersebut tetap menolak teguran, libatkan jemaat atau pemimpin gereja untuk menanganinya.
- Ayat Matius 18:17 :“Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat.”
- Prinsip: Hal ini dilakukan sebagai langkah terakhir untuk melindungi jemaat dan memberikan kesempatan bertobat.
7. Bersikap Penuh Pengampunan
- Jika orang yang ditegur bertobat, berikan pengampunan dengan tulus.
- Ayat Lukas 17:3-4 :“Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia.”
- Prinsip: Teguran yang dilakukan dengan kasih selalu bertujuan untuk pemulihan.
RINGKASAN
Menegur seseorang dalam cara Alkitab:
- Periksa hati sendiri terlebih dahulu.
- Tegur secara pribadi dengan kasih.
- Gunakan kata-kata lembut dan bijaksana.
- Jika perlu, libatkan saksi atau pemimpin gereja.
- Selalu bersikap siap untuk mengampuni.
Tujuan Utama Teguran adalah untuk membawa orang tersebut kembali kepada kebenaran dan menjaga keharmonisan dalam tubuh Kristus.
No comments:
Post a Comment